Absurd Namun Absolut
Tak pernah ada penyesalan yang dapat mengikuti. Karena bisa mencintaimu adalah sebuah keajaiban sempurna yang mengakar lekang dalam barisan hari. Tentangmu yang tak mampu kutepikan, apalagi kulupakan. Tentangmu yang setia kujaga dan kusimpan rapih di sudut hati terdalam. Inilah kuasa pilihanku dan inilah yang tertulis di hatiku.
Absurd namun absolut. Begitu mengagumkan kemiripan antara cinta dan kegilaan. Dua-duanya serba tak terduga. Rinduku padamu telah membumihanguskan kewarasan, itulah nyatanya. Seperti nyala lilin yang membakar dirinya hingga luluh lantak pada ketiadaan. Menjadi awal seperti sedia kala, senyawa dalam dirinya tanpa api yang berpijar sebagai titik pengakhirannya.
Begitu susah memahami arti diri. Begitu sulit menyelami maunya hati. Jalan membentang bertabur kasih yang kugelar, tetap saja membuatmu bergeming. Padahal, segala adaku telah kubuka untukmu tanpa tirai sehelaipun.
Namun sapaku mulai tertatih mencari jejakmu. Tak kudengar lembut bisikmu mengusik sepiku. Berbisiklah , meski hanya sebuah desir yang datang bersama angin. Sesungguhnya aku hanya ingin mendengar lembut suaramu detik ini.
Jika kamu ijikan, aku ingin tinggal di rumah hatimu sampai kamu bosan. Dan seterusnya berada dalam naungan mata beningmu.