Diam Dalam Takdir
Saat-saat seperti ini adalah saat-saat dimana aku merasakan rasa yang tidak menentu. Benar, aku mencintaimu dan tetap berusaha untukmu apapun yang terjadi nanti. Namun kamu merasa sikapku adalah sebagai sesuatu yang tidak tulus. Suatu sikap yang alami terbentuk yang kamu nilai sebagai bentuk usaha dan pengharapan.
Entahlah, aku pikir pohon tumbang sudah rebah ke tanah. Apakah kini aku hanya dapat diam melihatmu? Aku telah memutuskan masa depanku untukmu, namun tertulis dalam catatanmu bahwa kamu tidak bisa berpaling kepadaku. Mungkin benar aku tidak sanggup mengambil hatimu.
Namun terkadang, musim suka membawa sesuatu yang tak terduga. Menggelitik dedaunan untuk menghijau kembali dengan tunas-tunas muda yang tumbuh lagi. Tetapi, entah kapan? Entah di musim semi atau musim panas atau tidak sama sekali.
Biarlah cerita ini menghiasi ukiran kehidupan yang mungkin tak terbentuk. Paling tidak kamu telah membuatnya menjadi indah walau belum benar-benar indah. Biarkan semuanya berjalan seadanya dan aku akan tetap menjadi diriku dengan rasa itu hingga suatu hari nanti takdir yang akan menjawab ini semua.